Selamat datang di website resmi Bank Hariarta

|

Selasa, 26 Agustus 2025

Penyebab Naik Turunnya Harga Emas

ARTIKEL BPRHS - Vira 09 Dec 2024 169 Viewers
blog-post

Foto: pinterest

Banyak orang lebih memilih berinvestasi pada emas, kenapa? Karena selain aman, terutama bagi individu yang menghindari risiko besar terhadap investasi dan memilih menyimpan emas daripada mencoba investasi di saham atau obligasi yang cenderung lebih berisiko.

Harga emas, meskipun dianggap stabil, sebenarnya sangat dinamis. Sebagai contohnya, pada tahun 2015 harga emas berkisar antara Rp490.000,- hingga Rp530.000,- per gram dan kini harganya jauh melampaui angka tersebut.

Jangan dilihat naiknya saja, emas juga bisa turun. Tapi, apa aja sih faktornya?

1. Ketidakpastian Kondisi Global
Kondisi Geopolotik, Ekonomi, Resesi, atau konflik berskala global seringkali menjadi pemicu utama fluktuasi harga emas. Hal ini menyebabkan harga emas melonjak karena meningkatnya permintaan.

Sebaliknya, ketika konflik mereda atau ekonomi global Kembali stabil, minat terhadap emas berkurang.

Kenapa emas menjadi pilihan saat kondisi global tidak menentu?
* Nilai yang stabil                                                          : Emas tidak terpengaruh oleh inflasi atau deflasi
* Ketahanan dalam krisis                                            : Nilai emas tetap terjaga meskipun terjadi perang atau krisis ekonomi
* Permintaan tinggi dan ketersediaan terbatas           : Stok emas di dunia yang terbatas menjadikannya aset yang yang selalu diminati

2. Hukum Penawaran dan Permintaan
Ketika permintaan emas lebih tinggi daripada pasokannya, harga emas akan naik. Begitu pula sebaliknya.

Produksi emas global berasal dari 2 sumber, yaitu:
1. Hasil Pertambangan
2. Daur Ulang

3. Kebijakan Moneter Bank Sentral
Kebijakan moneter, terutama yang dikeluarkan oleh Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat, juga berdampak besar pada harga emas.

  • Suku bunga turun: Ketika The Fed menurunkan suku bunga, dollar AS menjadi kurang menarik sebagai asset investasi. Akibatnya, investor beralih ke emas, yang membuat harganya naik.

Suku bunga naik: Sebaliknya, ketika suku bunga meningkat, emas menjadi kurang menarik sehingga harganya cenderung turun.                                                   

4. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang mengurangi daya beli uang. Ketika inflasi tinggi.

Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin tinggi pula minat masyarakat untuk berinvestasi dalam emas

5. Nilai Tukar Dolar AS
Harga emas di Indonesia sangat dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar AS

  • Rupiah melemah terhadap dollar: Ketika rupiah melemah, harga emas lokal cenderung naik
  • Rupiah menguat terhadap dollar: Sebaliknya, jika rupiah menguat, harga emas di pasar lokal akan cenderung turun

Dengan pengetahuan yang tepat, emas bisa menjadi instrument investasi yang menguntungkan sekaligus aman untuk masa depan.

source: bloombergtechnoz

Baca Juga: Gen Z dan Dompet: Antara Flexing dan Healing

Artikel Lainnya
blog BERITA HARIARTA
Kemeriahan Rangkaian Acara HUT Bank Hariarta ke-35...

29 Sep 2024

(Tangerang, 23/08/24 dan 02/09/24). Dalam rangka memperingati HUT ke-35, Bank Hariarta menyelanggarakan berbagai macam kegiatan diantaran...

blog BERITA UMUM
Transaksi QRIS Tap Tembus Rp 3,24 Miliar Sebulan S...

29 Apr 2025

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah volume transaksi QRIS tanpa pindai kode atau QRIS Tap telah mencapai 42,9 juta den...

blog ARTIKEL
Gen Z dan Dompet: Antara Flexing dan Healing ...

07 Oct 2024

"Dulu waktu kecil, saya jarang sekali keturutan beli ini itu. Barang-barang yang saya inginkan tak pernah terwujud karena keterbatas...

images

Bank Hariarta berijin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Bank Hariarta merupakan peserta penjamin LPS
Maksimum nilai simpanan yang dijamin LPS per nasabah per bank adalah Rp2 miliar. Untuk mengetahui Tingkat Bunga Penjaminan LPS silahkan akses di sini

images